Pam Anderson Rayakan Bebas Hepatitis C dengan Selfie Tanpa Busana
A
A
A
NEW YORK - Boomsex akhir 80-an, awal 90-an hingga 2000-an, sekaligus bintang serial televisi penjaga pantai, Baywatch dan penyedia jasa keamanan Vallery Irons Protection (V.I.P), Pamela Anderson, lagi-lagi tak mau kalah bikin sensasi dengan para selebriti yang lebih muda usia.
Wanita bernama lengkap Pamela Denise Anderson tersebut, merayakan kesembuhannya dari penyakit Hepatitis C dengan cara sensasional.
Ya, apalagi kalau bukan mengumbar keseksiannya ke publik. Wanita yang kini berusia 48 tahun itu mem-posting sebuah foto selfie di akun Instagram miliknya akhir pekan lalu.
Dan ouw, Pam tampak tanpa busana dalam foto yang diambil saat dia bermandi sinar matahari di atas sebuah yacht mewah tersebut.
“Aku telah SEMBUH!!!! Aku baru saja menemukan jalan keluar dari #nomorehepc (memenangkan perjuangan dalam mengalahkan Hepatitis C),” sembur Pamela di akun Instagramnya, seperti dilansir dari newyorkpost.
“Aku berdoa semua orang yang sedang berjuang mengalahkan Hepatitis C, mendapatkan atau mampu membayar pengobatan untuk penyembuhannya. Dalam waktu dekat, obat-obatan itu akan lebih terjangkau. Aku tahu pengobatan buat penyembuhan penyakit ini masih sulit dan mahal buat sebagian besar penderitanya,” kata Pamela berharap.
Pam jelas tidak sembarang berharap. Karena dia telah berjuang membebaskan diri dari penyakit Hepatitis C yang telah dia derita selama 16 tahun belakangan.
Pada bulan Agustus 2015, dia sempat memberi tahu People jika dirinya sedang menjalani masa penyembuhan dengan menggunakan obat baru yang telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat.
“Aku jadi orang yang amat beruntung, karena aku sudah menderita penyakit Hepatitis C ini selama 16 tahun. Saat itu, aku merasa seperti mendapat vonis hukuman mati. Meskipun dari luar aku tampak merasa tak kehilangan keyakinan buat sembuh, namun sebenarnya aku berpikir ini seperti ada sebuah awan hitam yang menyelimutiku,” imbuh mantan istri Tommy Lee (1995-1998), Kid Rock (2006-2007) dan Rick Salomon (2007-2008, 2014-2015) itu.
Terlepas dari diagnosis ini, Pamela berusaha untuk tetap positif dan menyimpan keyakinan dengan terus berusaha buat sembuh dengan menggunakan keajaiban obat-obatan.
“Aku merasa tidak merasa ada efek samping dari obat-obatan (Hepatitis C) yang aku minum. Aku menjalani hidup seperti yang aku inginkan, tapi mungkin saja itu bisa menyebabkan aku dari beberapa masalah,” kata wanita kelahiran Ladysmith, British Columbia, Kanada, 1 Juli 1967 itu.
“Dan kemudian ada sebuah keberkahan dimana aku mampu mendapatkan (membeli) obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakitku. Kini aku merasa antusias, luar biasa baik dan diberkahi,” tandas wanita yang namanya melejit usai jadi sampul Playboy edisi Oktober 1989 itu.
Setelah itu, dia memutuskan melakukan operasi implant payudara, sampai ukuran’nya’ membuncah (34DD). Pam sempat beberapa kali lagi tampil di majalah dewasa tersebut hingga 2000-an. Selama 22 tahun mengabdi, dia jadi bintang wanita yang paling banyak tampil di cover majalan tersebut.
Sekilas tentang Hepatitis C
Seperti dilansir dari wikipedia, Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis.
Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, atau pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan perdarahan hingga kematian.
Seseorang terutama terkena hepatitis C melalui kontak darah, penggunaan narkoba suntik, peralatan medis yang tidak steril, dan transfusi darah. Sekitar 130–170 juta orang di dunia menderita hepatitis C. Para ilmuwan mulai meneliti HCV pada tahun 1970-an, dan memastikan keberadaan virus tersebut pada tahun 1989. Virus ini tidak diketahui menyebabkan penyakit pada hewan.
Suntikan interferon dan kapsul ribavirin yang dapat dikombinasikan merupakan obat-obatan standar untuk HCV di Indonesia. Memerlukan waktu 6 bulan pengobatan (HCV saja tanpa adanya HIV) dengan biaya Rp 60 juta, tetapi dapat diperpanjang menjadi setahun.
Sebenarnya ada obat baru yang disebut Direct Acting Antiviral (DDA) yang obat generiknya hanya Rp 14 juta untuk pengobatan hanya tiga bulan saja, tetapi sayangnya obat generik ini belum ada di Indonesia, sedangkan obat patennya mencapai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar.
Dari 100 pasien, setelah 15-20 tahun, maka 5-10 pasien akan mengalami sirosis hati dan 2-5 pasien akan mengalami kanker hati atau gagal hati. Jadi cukup banyak yang dapat sembuh, tetapi pengidap HCV di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 3-4 Juta orang.
Pasien dengan sirosis atau kanker hati mungkin memerlukan transplantasi hati, namun biasanya virus muncul kembali setelah transplantasi. Hingga kini belum ada vaksin untuk hepatitis C.
Gejala & Tanda
Hepatitis C menunjukkan gejala akut hanya pada 15 persen kasus. Gejalanya seringkali ringan dan tidak kentara, termasuk penurunan nafsu makan, sakit kepala, letih, nyeri otot atau nyeri sendi, dan menurunnya berat badan. Hanya sedikit kasus infeksi akut yang terkait dengan ikterus. Infeksi ini dapat sembuh sendiri tanpa diobati pada 10-50 persen penderita, dan lebih sering menyerang perempuan usia muda dibandingkan dengan kelompok lain.
Wanita bernama lengkap Pamela Denise Anderson tersebut, merayakan kesembuhannya dari penyakit Hepatitis C dengan cara sensasional.
Ya, apalagi kalau bukan mengumbar keseksiannya ke publik. Wanita yang kini berusia 48 tahun itu mem-posting sebuah foto selfie di akun Instagram miliknya akhir pekan lalu.
Dan ouw, Pam tampak tanpa busana dalam foto yang diambil saat dia bermandi sinar matahari di atas sebuah yacht mewah tersebut.
“Aku telah SEMBUH!!!! Aku baru saja menemukan jalan keluar dari #nomorehepc (memenangkan perjuangan dalam mengalahkan Hepatitis C),” sembur Pamela di akun Instagramnya, seperti dilansir dari newyorkpost.
“Aku berdoa semua orang yang sedang berjuang mengalahkan Hepatitis C, mendapatkan atau mampu membayar pengobatan untuk penyembuhannya. Dalam waktu dekat, obat-obatan itu akan lebih terjangkau. Aku tahu pengobatan buat penyembuhan penyakit ini masih sulit dan mahal buat sebagian besar penderitanya,” kata Pamela berharap.
Pam jelas tidak sembarang berharap. Karena dia telah berjuang membebaskan diri dari penyakit Hepatitis C yang telah dia derita selama 16 tahun belakangan.
Pada bulan Agustus 2015, dia sempat memberi tahu People jika dirinya sedang menjalani masa penyembuhan dengan menggunakan obat baru yang telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat.
“Aku jadi orang yang amat beruntung, karena aku sudah menderita penyakit Hepatitis C ini selama 16 tahun. Saat itu, aku merasa seperti mendapat vonis hukuman mati. Meskipun dari luar aku tampak merasa tak kehilangan keyakinan buat sembuh, namun sebenarnya aku berpikir ini seperti ada sebuah awan hitam yang menyelimutiku,” imbuh mantan istri Tommy Lee (1995-1998), Kid Rock (2006-2007) dan Rick Salomon (2007-2008, 2014-2015) itu.
Terlepas dari diagnosis ini, Pamela berusaha untuk tetap positif dan menyimpan keyakinan dengan terus berusaha buat sembuh dengan menggunakan keajaiban obat-obatan.
“Aku merasa tidak merasa ada efek samping dari obat-obatan (Hepatitis C) yang aku minum. Aku menjalani hidup seperti yang aku inginkan, tapi mungkin saja itu bisa menyebabkan aku dari beberapa masalah,” kata wanita kelahiran Ladysmith, British Columbia, Kanada, 1 Juli 1967 itu.
“Dan kemudian ada sebuah keberkahan dimana aku mampu mendapatkan (membeli) obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakitku. Kini aku merasa antusias, luar biasa baik dan diberkahi,” tandas wanita yang namanya melejit usai jadi sampul Playboy edisi Oktober 1989 itu.
Setelah itu, dia memutuskan melakukan operasi implant payudara, sampai ukuran’nya’ membuncah (34DD). Pam sempat beberapa kali lagi tampil di majalah dewasa tersebut hingga 2000-an. Selama 22 tahun mengabdi, dia jadi bintang wanita yang paling banyak tampil di cover majalan tersebut.
Sekilas tentang Hepatitis C
Seperti dilansir dari wikipedia, Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis.
Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, atau pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan perdarahan hingga kematian.
Seseorang terutama terkena hepatitis C melalui kontak darah, penggunaan narkoba suntik, peralatan medis yang tidak steril, dan transfusi darah. Sekitar 130–170 juta orang di dunia menderita hepatitis C. Para ilmuwan mulai meneliti HCV pada tahun 1970-an, dan memastikan keberadaan virus tersebut pada tahun 1989. Virus ini tidak diketahui menyebabkan penyakit pada hewan.
Suntikan interferon dan kapsul ribavirin yang dapat dikombinasikan merupakan obat-obatan standar untuk HCV di Indonesia. Memerlukan waktu 6 bulan pengobatan (HCV saja tanpa adanya HIV) dengan biaya Rp 60 juta, tetapi dapat diperpanjang menjadi setahun.
Sebenarnya ada obat baru yang disebut Direct Acting Antiviral (DDA) yang obat generiknya hanya Rp 14 juta untuk pengobatan hanya tiga bulan saja, tetapi sayangnya obat generik ini belum ada di Indonesia, sedangkan obat patennya mencapai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar.
Dari 100 pasien, setelah 15-20 tahun, maka 5-10 pasien akan mengalami sirosis hati dan 2-5 pasien akan mengalami kanker hati atau gagal hati. Jadi cukup banyak yang dapat sembuh, tetapi pengidap HCV di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 3-4 Juta orang.
Pasien dengan sirosis atau kanker hati mungkin memerlukan transplantasi hati, namun biasanya virus muncul kembali setelah transplantasi. Hingga kini belum ada vaksin untuk hepatitis C.
Gejala & Tanda
Hepatitis C menunjukkan gejala akut hanya pada 15 persen kasus. Gejalanya seringkali ringan dan tidak kentara, termasuk penurunan nafsu makan, sakit kepala, letih, nyeri otot atau nyeri sendi, dan menurunnya berat badan. Hanya sedikit kasus infeksi akut yang terkait dengan ikterus. Infeksi ini dapat sembuh sendiri tanpa diobati pada 10-50 persen penderita, dan lebih sering menyerang perempuan usia muda dibandingkan dengan kelompok lain.
(sbn)